Gunadarma University

Tuesday, December 20, 2016

Tugas 7 Ekonomi Koperasi : Contoh Koperasi Sukses di Indonesia

Berdasarkan hasil kajian terhadap berbagai koperasi di Indonesia yang sukses, Handoyo (2007) mengidentifikasi beberapa faktor kunci sukses dalam rangka pengembangan dan pemberdayaan koperasi. Faktor-faktor tersebut adalah:

1. Pemahaman pengurus dan anggota terhadap jati diri koperasi, yang dicitrakan oleh pengetahuan mereka terhadap ‘tiga serangkai koperasi’ yang meliputi pengetian koperasi (definition of co-operative), nilai-nilai koperasi (values of cooperative) dan prinsip-prinsip gerakan koperasi (principles of co-operative). Setelah dipahami, selanjutnya diimplementasikan dalam setiap aktivitas koperasi.
2. Kemampuan pengurus untuk mengidentifikasi kebutuhan kolektif anggota. Melalui penjaringan aspirasi anggota akan dapat diketahui berbagai kebutuhan yang diinginkan anggota, sehingga akan dapat diidentifikasi kebutuhan kolektif para anggota.
3. Adanya kesungguhan pengurus dan pengelola dalam mengelola koperasi. Untuk itu pengurus dan pengelola perlu kerja keras, ulet, inovatif, pantang menyerah, jujur, dan transparan. Agar koperasi berhasil, diperlukan figure pengurus yang memang benar-bener dapat mengemban amanah anggota.
4. Kegiatan usaha koperasi harus bersinergi dengan usaha anggota, sehingga koperasi akan mampu memfasilitasi dan memberikan pelayanan sebaik-baiknya apa yang diperlukan anggota.
5. Biaya transaksi antara koperasi dengan anggota lebih rendah jika dibandingkan dengan biaya transaksi antara anggota terhadap badan usaha non koperasi

Banyak faktor yang menentukan maju-mundurnya koperasi, namun salah satu faktor yang sangat menentukan adalah faktor pengelolaan dari koperasi itu sendiri. Jika pengelolaan koperasi dilakukan secara sehat, maka koperasi pun akan berkembang secara sehat pula. Pengelolaan koperasi yang sehat akan bisa dilaksanakan jika baik para pengelola maupun para anggota koperasi tersebut, memperhatikan atau berpegang pada tiga kriteria tingkat kesehatan yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan. Contoh koperasi sukses di Indonesia adalah Koperasi Peternakan Bandung Selatan atau yang lebih dikenal dengan KPBS Pengalengan.

Sejak awal berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, para pendiri bangsa sesungguhnya telah meletakkan dasar perekonomian negara sebagai upaya untuk menyejahterakan seluruh rakyatnya. Seperti tertuang dalam Undang Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1, dimana perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Meski di dunia, sejarah koperasi telah berlangsung cukup lama, namun di Indonesia tonggak tonggak berdirinya koperasi dimulai pada 12 juli 1947 dimana saat itu diadakan kongres koperasi yang pertama, dilangsungkan di Tasikmalaya, sehingga tanggal tersebut ditetapkan hari Koperasi Indonesia. Kini koperasi terus berkembang menjadi roda penggerak perekonomian warga di berbagai bidang. Salah satu koperasi yang telah lama terbentuk dan terus membantu masyarakat dalam usaha yang mereka geluti adalah Koperasi Peternakan Bandung Selatan atau yang lebih dikenal dengan nama KPBS Pangalengan. Kawasan Pangalengan yang dikelilingi gunung dan berada pada ketinggian di atas 1000 meter dari permukaan air laut merupakan kawasan yang sangat ideal untuk pengembangan usaha sapi perah. Pendirian koperasi ini dilatarbelakangi oleh keinginan para peternak sapi perah agar mampu berjuang bersama mengelola dan menjual produk susu segar yang sebelumnya dimonopoli oleh para kolektor (tengkulak) susu. Kian hari kebutuhan para peternak yang juga merupakan anggota KPBS terus berkembang. Oleh karena itu, untuk meningkatkan pelayanan kepada lebih dari 5.000 anggotanya terus dilakukan, diantaranya para peternak diwajibkan memiliki sapi sendiri, para peternak juga wajib menyetorkan simpanan wajib ke KPBS, wajib memiliki prasarana pengolahan susu, dan juga wajib menyetorkan atau menjual susunya ke koperasi. Sebagai gantinya, para peternak mendapatkan pelayanan seperti memperoleh kebutuhan pokok, pelayanan kesehatan hewan, dan kebutuhan pakan ternak. Dengan adanya pelayanan yang menyeluruh dari koperasi, sangat membantu kegiatan perekonomian mereka dan memastikan kelangsungan peternakannya.

Salah satu cerita sukses lembaga koperasi lainnya adalah Koperasi Sejahtera Bersama yang terletak di Bogor, Jawa Barat. Iwan Setiawan yang merupakan pimpinan lembaga koperasi ini sejak awal memang sengaja memilih bentuk usahanya dalam wujud koperasi karena lebih bersifat sosial. Sejak terbentuk pada tahun 2004, Koperasi Sejahtera Bersama yang beranggotakan 20 orang berhasil menghimpun dana sebesar 1 miliar rupiah. Dana ini kemudian digulirkan kepada pedagang - pedagang kecil di pasar Sukabumi. Namun karena berjalan kurang baik kemudian Iwan memindahkan Koperasi Sejahtera Bersama ke wilayah Bogor, Jawa Barat. Koperasi ini ternyata bisa berkembang dengan lebih baik dengan jumlah anggota yang terus bertambah. Selain menggulirkan dana kepada pedagang - pedagang kecil, lembaga ini pun mengajak masyarakat untuk menyimpan dananya dalam bentuk simpanan berjangka dengan sistem bagi hasil yang bersaing dari yang diberikan bank. Upaya itu membawa hasil, sehingga pada tahun 2013 aset Koperasi Sejahtera Bersama mencapai 1,1 triliun rupiah dengan jumlah anggota lebih dari 35 ribu orang. Pada awalnya Koperasi Sejahtera Bersama hanya terfokus pada unit simpan pinjam saja. Namun seiring berjalannya waktu dan meningkatnya kebutuhan anggota, Koperasi Sejahtera Bersama mulai merambah ke ranah lain.

"Awalnya memang kami fokus pada simpan pinjam. Tetapi seiring berkembangnya anggota dan seiring berkembangnya perekonomian anggota, kami melihat ada pangsa pasar yakni para anggota kami yang membutuhkan kebutuhan pokok, membutuhkan barang - barang yang mereka butuhkan setiap hari. Simpan pinjam kami kelola sama seperti di bank, baik itu sistemnya, administrasinya dan segala macam sehingga bisa berkembang baik. Begitu juga dengan perdagangan sembako milik kami. Kami kemas dengan metode mini market, sehingga bisa bersaing dengan yang sudah sudah ada seperti Alfamart dan Indomart. Kami menyadari kebutuhan anggota itu banyak terutama kebutuhan pokok, maka kami membuka usaha ritel yang kami beri nama SB Mart. Syukur pada saat sekarang ini sudah ada 153 gerai dan omset untuk SB Mart ini untuk satu bulan itu bisa mencapai sekitar 4 sampai 5 miliar", ucap pengakuan Iwan Setiawan.

Usaha koperasi ini juga telah memiliki dua anak perusahaan yang bergerak di bidang energi dan properti. Hal ini sebagai upaya mendapatkan peluang dan meningkatkan penjualan, sehingga secara tidak langsung akan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Dengan konsep koperasi sebagai pemilik perusahaan, maka keuntungan perusahaan tidak hanya dinikmati pemilik modal saja, namun dapat dinikmati oleh seluruh anggota. Meskipun telah memiliki beberapa anak perusahaan, kedepannya Koperasi Sejahtera Bersama akan lebih fokus pada pengembangan ritel yang cenderung bisa memberikan lebih banyak manfaat.

Daftar Pustaka
Hatta, Moh. 1987. Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun. Jakarta: Inti Idayu Press.
Ahmad Rizal. 1992. Koperasi. Jakarta: Barindo

Tugas 6 Ekonomi Koperasi : Keunggulan Koperasi dibandingkan Perusahaan Terbatas (PT)

PT (Perseroan Terbatas) adalah persekutuan yang berbentuk badan hukum dimana badan hukum ini disebut dengan “perseroan”. Istilah perseroan pada perseroan terbatas menunjuk pada cara penentuan modal pada badan hukum itu yang terdiri dari sero-sero atau saham-saham dan istilah terbatas menunjukkan pada batas tanggung jawab para persero (pemegang saham) yang dimiliki, yaitu hanya terbatas pada jumlah nilai nominal dari semua saham-saham yang dimiliki. Tujuan perseroan terbatas didirikan adalah untuk menjalankan suatu perusahaan dengan modal tertentu yang terbagi atas saham-saham, dimana para pemegang saham (persero) ikut serta mengambil satu saham atau lebih dan melakukan perbuatan-perbuatan hukum dibuat oleh nama bersama, dengan tidak bertanggung jawab sendiri untuk persetujuan-persetujuan perseroan itu (dengan tanggung jawab yang semata-mata terbatas pada modal yang mereka setorkan).

Menurut Chaniago (1984), koperasi adalah suatu perkumpulan orang-orang atau badan hukum yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmania para anggota. Tetapi koperasi tidak hanya kumpulan orang-orang. Koperasi merupakan kumpulan dari badan-badan hukum. Menurut R.S. Soeriaatmadja, koperasi mempunyai perbedaan dengan badan hukum lain.

Keunggulan koperasi paling utama dibandingkan dengan perseroan terbatas (PT) adalah koperasi tidak diukur dari keuntungan tetapi dari tujuan koperasi tersebut. Cara kerja koperasi juga terbuka dan diketahui oleh semua anggota. Sedangkan perseroan terbatas tujuan utama adalah mencari keuntungan sebesar mungkin. Cara kerja perseroan terbatas tertutup dan hanya direktur yang mengetahui. Direktur juga mengendalikan perusahaan tersebut. Tetapi di Indoesia koperasi kurang berjalan dengan lancar dikarenakan kekurangan modal.

Daftar Pustaka
Hendar. 2010. Manajemen Perusahaan Koperasi. Jakarta: Erlangga.

Tugas 5 Ekonomi Koperasi : Struktur Organisasi Koperasi

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandasakan kegiatan berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang berdasar atas asas kekeluargaan. Chaniago (1984) dalam bukunya perkoperasian Indonesia memberikan definisi, “Koperasi adalah suatu perkumpulan beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmania para anggotanya”. Tujuan koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional, dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan pancasila UUD 1945. Koperasi berkaitan dengan fungsi sosial, ekonomi, politik, dan etika. Menurut Hanks H. Munker ada 12 prinsip koperasi yakni sebagai berikut:
  1. Keanggotaan bersifat sukarela
  2. Keanggotaan terbuka
  3. Pengembangan anggota
  4. Identias sebagai pemilik dan pelanggan
  5. Manajemen dan pengawasan dilakukan secara demokratis
  6. Koperasi sebagai kumpulan orang-orang
  7. Modal yang berkaitan dengan aspek sosial tidak dibagi
  8. Efesiensi ekonomi dari perusahaan koperasi
  9. Perkumpulan dengan sukarela
  10. Kebebasan dalam pengambilan keputusan dan penetapan tujuan
  11. Pendistribusian yang adil dan merata akan hasil-hasil ekonomi
  12. Pendidikan anggota
Organisasi koperasi yang telah terbentuk memerlukan pelaksanaan manajemen koperasi diantaranya mengenai bagan struktur organisasi yang relevan, perangkat dan fungsi organisasi koperasi. Hanel (2005) bentuk organisasi merupakan bentuk koperasi atau organisasi yang tanpa memperhatikan bentuk hukum dan dapat didefinisikan dengan pengertian hukum. Bagan struktur organisasi koperasi menggambarkan susunan, isi, dan luas cakupan organisasi koperasi, serta menjelaskan posisi daripada fungsi beserta tugas maupun kewajiban setiap fungsi, hubungan kerja, dan tanggung jawab yang luas. Struktur organisasi koperasi dapat dibentuk dari segi internal dan eksternal organisasi.

Struktur internal organisasi koperasi melibatkan perangkat organisasi di dalam organisasi itu sendiri. Perangkat organisasi koperasi adalah rapat anggota, pengurus, pengawas, dan pengelola. Di antara rapat anggota, pengurus, dan pengelola terjalin hubungan perintah dan tanggung jawab. Sedangkan pengawas hanya memiliki hubungan satu arah, yaitu bertanggung jawab terhadap rapat anggota, tanpa memberikan perintah pada perangkat organisasi lainnya. Struktur organisasi eksternal koperasi berhubungan dengan adanya penggabungan koperasi sejenis pada suatu wilayah tertentu. Penggabungan itu dibutuhkan untuk pembinaan, pelatihan, kemudian mendapat modal, dan kebutuhan kemudahan lainnya. Berkaitan dengan itu, ada koperasi induk, koperasi gabungan, koperasi pusat, dan koperasi primer.

Daftar Pustaka
Agus, Arman. 2009. Pokok-pokok Pikiran dan Manajemen Koperasi. Jakarta: Balai Pustaka.
Chaniago, Arfinal. 1979. Perkoperasian Indonesia. Bandung: Angkasa Bandung.

Tugas 4 Ekonomi Koperasi : Modal Koperasi

Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan kegiatan usahanya koperasi memerlukan modal. Modal merupakan sumber daya pertama yang paling penting dalam usaha apapun. Dalam pengertian sehari-hari, modal mencakup sejumlah uang yang dipakai sebagai langkah awal untuk berusaha. Sebagai sumber daya utama yang sangat penting, penggunaan modal harus dilakukan dengan seefektif dan seefisien mungkin. Untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya koperasi harus menjalankan usaha. Modal mempunyai peranan penting dalam koperasi untuk melancarkan usaha-usahanya, karena tanpa modal yang cukup maka usaha yang dijalankan tidak dapat berjalan dengan lancar. Besar kecilnya lapangan usaha koperasi juga sangat tergantung pada besar kecilnya modal yang dapat dihimpun dengan baik dari anggota maupun bukan anggota.

U.Purwanto (1986:28), mengemukakan bahwa modal dalam arti sempit adalah sejumlah dana atau sejumlah nilai uang yang dipergunakan dalam membelanjai semua keperluan usaha. Sedangkan dalam arti lusas modal adalah semua peralatan yang berupa uang / barang yang diperlukan untuk menjalankan usaha lebih lanjut. Berdasakan dari definisi modal diatas dapat disimpulkan bahwa modal merupakan semua kekayaan baik berupa uang, harta tetap maupun tidak tetap yang dapat dinilai dengan uang serta dapat digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha.

Bagi koperasi pengertian modal adalah seperti pada pasal 41 ayat 1 Undang-Undang No.25 tahun 1992 tentang pengkoperasian, bahwa modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.
Modal sendiri meliputi sumber modal sebgai berikut:

1. Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok jumlahnya sama untuk setiap anggota.
2. Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan dengan jumlah simpanan yang sama untuk setiap bulannya. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.
3. Dana Cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha, yang dimaksudkan untuk pemupukan modal sendiri, pembagian kepada anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi, dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.
4. Hibah
Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah/pemberian dan tidak mengikat.

Daftar Pustaka
Sitio, Arifin. 2001. Koperasi. Jakarta: Erlangga.
Marifatul Chasanah. 2010. Pengaruh Partisipasi Anggota, Permodalan, dan Kemampuan Pengurus Terhadap SHU Anggota Koperasi Kayawan (Skripsi). Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Tugas 3 Ekonomi Koperasi : Koperasi di Indonesia

Koperasi merupakan badan usaha yang terdiri dari beberapa anggota dalam suatu kegiatan usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup para anggota berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi mulai cepat berkembang di Indonesia, hal ini juga didorong sifat orang Indonesia yang cenderung bergotong royong dan kekeluargaan sesuai dengan prinsip koperasi. Tujuan dari koperasi ini bukan untuk mencari laba atau keuntungan, melainkan untuk memenuhi kebutuhan anggota koperasi. Adapun peran koperasi di Indonesia terdiri dari beberapa bidang, seperti bidang pendidikan, sosial, dan ekonomi. Dalam bidang pendidikan, koperasi bisa dijadikan sebagai pembelajaran bagi siswa sekolah. Dalam hal sosial, koperasi dapat mendorong terwujudnya suatu kehidupan masyarakat yang tentram dan damai. Sedangkan dalam bidang ekonomi, koperasi merupakan penyedia lapangan kerja terbesar.

Pada masa sekarang ini secara umum koperasi mengalami perkembangan usaha dan kelembagaan yang meningkat. Namun demikian, koperasi masih memiliki berbagai kendala untuk pengembanganya sebagai badan usaha. Hal ini perlu memperoleh perhatian dalam pembangunan usaha koperasi pada masa mendatang. Pemberdayaan koperasi secara terstruktur dan berkelanjutan diharapkan akan mampu menyelaraskan struktur perekonomian nasional, mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, mengurangi tingkat pengangguran terbuka, menurunkan tingkat kemiskinan, dan memperbaiki pemerataan pendapatan masyarakat.

Tugas 2 : Ekonomi di Indonesia

                                             Ekonomi di Indonesia 




          Pembangunan ekonomi pada dasarnya diikuti dengan pertumbuhan ekonomi. 
                               S                                   P                                        O
Dengan pertumbuhan ekonomi, dapat dilihat indikator ekonomi itu sendiri.
                      Ket                                    S                          P          O
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan 
                               S                                 P                                 O
ekonomi diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber 
                                                                         Ket
daya modal, dan keahlian. Selain faktor-faktor tersebut sering dijumpai juga salah 
                                                             S                                P
satu masalah dalam pembangunan ekonomi di Indonesia yaitu pengangguran yang 
                                           O                     K                                   Ket
setiap tahun meningkat. Dengan adanya pengangguran maka produktifitas 
                                                        Ket                                      S
dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga menyebabkan timbulnya
                                                                                                    P
kemiskinan dan masalah lain.
                   O
 Indonesia sebagai negara berkembang adalah negara yang dalam tingkat 
                            S                                   P                         O
perkembangan ekonomi belum begitu stabil. Banyak yang harus ditingkatkan 
                                      K

oleh pemerintah dalam membangun perekonomian Indonesia. Pemerintah harus 
                 S                         P                           O                            S
mencari solusi dari faktor-faktor dan masalah yang telah disebutkan di atas. 
            P                                                             O
Masyarakat juga berperan membantu pemerintah dalam merealisasikan kebijakan-
          S                                       P                                               O
kebijakan yang dibuat. Oleh karena itu, dengan usaha yang dilakukan diharapkan 
                                                 Ket             S                             P 
Indonesia dapat membangkitkan perekonomian. 
      O                                        K

Tugas 1 Ekonomi Koperasi : Ibu Pergi ke Pasar

                                               Ibu Pergi ke Pasar

 

           Di pagi hari yang cerah, ibu berangkat ke pasar untuk membeli keperluan 
                K                    S         P            O                     Ket
memasak. Ibu mengendarai sepeda agar tidak lelah berjalan dan cepat sampai 
                  S           P             O                              K
di sana. Setelah sampai di pasar, ibu memilih lauk dan sayur-sayuran yang masih 
                 Ket                             S       P                O                                K
segar. Di pasar banyak pembeli yang melakukan tawar-menawar kepada pedagang.
                S                                            P                 O                         K
Ibu memilih belanja di pasar karena harganya lebih murah dibandingkan membeli di       
  S       P           O        K                                                          Ket
supermarket. Sesudah semua dibeli, ibu segera pulang ke rumah. Sampai di 
                                       Ket            S            P            K                  Ket
rumah, ibu langsung memasak belanjaan yang dibeli di pasar, untuk disantap oleh 
             S                       P             O                      K                                Ket
keluarga.




Tuesday, June 21, 2016

KUIS



Soal
1.      Apa itu kebijakan moneter dan kebijakan fiskal, jelaskan..
            2.      Ada 3 cara perhitungan pendapatan nasional, sebutkan dan jelaskan..
            3.    Apa itu harga berlaku dan harga konstan, jelaskan..
4.      Sebutkan 3 sistem perekonomian..

          Jawaban
1.            Kebijakan moneter adalah kebijakan dari otoritas moneter (bank sentral) dalam bentuk pengendalian agregat moneter (seperti uang beredar, uang primer, atau kredit perbankan) untuk mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan. Perkembangan perekonomian yang diinginkan dicerminkan oleh stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi, dan kesempatan kerja yang tersedia. Kebijakan moneter juga dapat diartikan sebagai upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, "margin requirement", kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.
      Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih menekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah. Kebijakan fiskal juga dapat diartikan sebagai kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah. Kebijakan ini dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mendapatkan dana-dana dan kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintah untuk membelanjakan dananya tersebut dalam rangka melaksanakan pembangunan.

2. 3 metode perhitungan pendapatan nasional:
    Metode Penghitungan Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Nilai Produksi, Menurut metode ini pendapatan nasional adalah penjumlahan dari semua nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh lapangan usaha pada suatu negara selama satu tahun. Cara menghitungnya adalah  dengan mengalikan jumlah seluruh barang dan jasa yang diproduksi dalam satu tahun dengan harga satuannya masing-masing. Jadi, apabila dalam satu tahun ada seratus barang dan jasa, maka seratus barang dan jasa tersebut harus dikalikan dengan harga satuannya masing-masing, kemudian dijumlahkan.
Y = {(P1 x Q1) + (P2 x Q2) + (P3 x Q3) + ... + (Pn x Qn)}
            Yang perlu diingat dalam hal ini adalah jangan sampai melakukan penghitungan berulang (multiple counting) terhadap suatu jenis barang dan jasa. Oleh karena itu, yang harus     dijumlahkan adalah nilai tambah (value added) dari barang dan jasa, bukan nilai         akhirnya

            Metode Penghitungan Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Pengeluaran
            Menurut metode ini, pendapatan nasional adalah penjumlahan dari semua pengeluaran       yang dilakukan oleh semua pelaku ekonomi (rumah tangga, perusahaan, pemerintah dan      masyarakat luar negeri) di suatu negara selama satu tahun
            Y = C+I+G+(X-M)

Keterangan:
Y = Pendapatan nasional
            C = Konsumsi oleh rumah tangga
I = Investasi oleh perusahaan
            G = Pengeluaran pemerintah (konsumsi dan investasi)
X-M = Ekspor neto (nilai ekspor - nilai impor)
            Apabila kalian amati dengan teliti, dalam rumus ini investasi oleh perusahaan tidak            disatukan dengan investasi oleh pemerintah, sedangkan dalam contoh dari BPS yang diberikan sebelumnya kedua investasi tersebut disatukan dalam komponen PMTDB             (Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto) dan Perubahan Stok. Akan tetapi,    perbedaan tersebut bukanlah masalah karena pada akhirnya total pendapatan          nasional tetap sama.

            Metode Penghitungan Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Pendapatan
            Menurut metode ini, pendapatan nasional adalah penjumlahan dari semua pendapatan       yang diterima pemilik faktor produksi di suatu negara dalam satu tahun.
            Artinya, pendapatan nasional adalah penjumlahan dari upah atau gaji, sewa, bunga, dan    keuntungan yang diterima para pemilik faktor produksi.
            Pendapatan nasional menurut pendekatan pendapatan dapat dirumuskan sebagai berikut:
            Y = W + r + i + P
            Keterangan:
            Y  =  Pendapatan Nasional
            W = Wage (upah atau gaji) adalah pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi         tenaga kerja
            r  = Rent (sewa) adalah pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi tanah, gedung,             dan harta tetap lainnya
            i  = Interest (bunga) adalah pendapatan yang diterima pemilik faktor
            produksi modal
            P  = Profit (keuntungan) adalah pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi             kewirausahaan

3.            Harga Konstan (Base-Year Period), artinya nilai barang-jasa yang dihasilkan dihitung berdasarkan harga pada tahun dasar (IHK =100), dengan kata lain telah mengesampingkan pengaruh kenaikan harga/inflasi. 
       Harga Berlaku (Current Year Period), artinya nilai barang-jasa dihitung      berdasarkan harga pada tahun yang bersangkutan, yang berarti termasuk kenaikan harga-harga ikut dihitung (mempertimbangkan faktor/pengaruh inflasi)

4.         3 Sistem Perekonomian
     1. Sistem Ekonomi Terpusat/Komando (Sosialis): Sistem ekonomi terpusat adalah sistem                      ekonomi di mana pemerintah memiliki kekuasaan yang dominan pada pengaturan kegiatan       ekonomi. Penguasaan dilakukan melalui pembatasan-pembatasan terhadap kegiatan ekonomi             yang dikerjakan oleh anggota masyarakat. Negara yang menganut sistem ekonomi terpusat        antara lain: Rusia, RRC, dan negara-negara Eropa Timur (bekas negara Uni Soviet).
a. Ciri-ciri sistem ekonomi terpusat
·  Seluruh kegiatan perekonomian diatur dan ditetapkan oleh pemerintah baik dari produksi,          distribusi, dan konsumsi serta penepatan harga
·   Tidak ada kebebabasan dalam berusaha karena hak milik perorangan atau swasta tidak diakui
·   Seluruh alat-alat produksi dikuasai oleh negara. 
b. Kebaikan sistem ekonomi terpusat
·  Pemerintah dapat melakukan pengawasan dan pengendalian dengan mudah 
·  Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan perekonomian. 
·  Kemakmuran masyarakat merata.
·  Terdapat perencanaan pembangunan yang lebih cepat direalisasikan.
c. Keburukan sistem ekonomi terpusat
·  Terdapat penindasan daya kreasi masyarakat sehingga hampir semua inisiatif, inovasi diprakarsai oleh pemerintah.
·  Terdapat pasar gelap yang diakibatkan adanya pembatasan yang terlalu ketat oleh pemerintah.
·  Masyarakat tidak dijamin dalam memilih dan menentukan jenis pekerjaan serta memilih barang konsumsi yang dikehendaki.
·  Pemerintah bersifat paternalistis, artinya aturan ditetapkan oleh pemerintah seluruhnya benar   dan harus dipatuhi
            2. Sistem Ekonomi Liberal (Kapitalis): Sistem ekonomi liberal ialah sistem ekonomi berdasarkan kebebasan seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat dalam kegiatan perekonomian tanpa adanya campur tangan daripada pemerintah. Suatu kondisi dalam mana pemerintah benar-benar lepas tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam istilah ekonomi disebut laissez-faire. Negara-negara penganut sistem ekonomi liberal antara lain: Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Belgia, Irlandia, Swiss, Kanada, dan Indonesia {yang|dengan} pernah menganut sistem ekonomi liberal pada tahun 1950-an.
a.  Ciri-ciri sistem ekonomi liberal
·Swasta/masyarakat diberikan banyak kebebasan dalam melakukan kegiatan perekonomian 
·Memiliki kebebasan memiliki barang modal (barang kapital).
·Dalam melakukan tindakan ekonomi dilandasi atas semangat untuk mencari keuntungan sendiri.
b. Kebaikan sistem ekonomi liberal
·Terdapat persaingan yang mendorong kemajuan usaha.
·Campur tangan pemerintah dalam kegiatan perekonomian ekonomi kecil sehingga memberikan kesempatan lebih luas bagi pihak swasta.
·Produksi berdasar pada permintaan pasar ataupun kebutuhan masyarakat.
·Pengakuan hak milik oleh negara, memberikan mansyarakat semangat dalam berusaha. 
c. Keburukan sistem ekonomi liberal
·Adanya praktik persaingan tidak sehat, yaitu penindasan bagi pihak lemah. 
·Dapat menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat.
·Timbulnya praktik yang tidak jujur yang dengan berlandas  mengejar keuntungan sebesar-besarnya, sehingga kepentingan umum biasa tidak diperhatikan atau dikesampingkan. 
            3. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah suatu sistem ekonomi yang di satu sisi pemerintah memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha melakukan kegiatan ekonomi, akan tetapi disisi lain pemerintah memiliki campur tangan dalam perekonomian dengan tujuan menghindari penguasaan secara penuh dari segolongan masyarakat pada sumber daya ekonomi.
a. Ciri-ciri sistem ekonomi campuran
·Adanya pembatasan pihak swasta oleh negara pada bidang-bidang yang menguasai hajat hiduporang banyak yang dikuasai oleh negara.
·Terdapat campur tangan pemerintah terhadap mekanisme pasar melalui berbagai kebijakan ekonomi 
·Mekanisme kegiatan perekonomian teradalah campur tangan pemerintah dengan berbagai kebijakan ekonomi.
·Hak milik perorangan diakui, asalkan penggunaannya tidak merugikan kepentinga umum. 
b. Kebaikan sistem ekonomi campuran
·Sektor ekonomi dikuasai oleh pemerintah yang bertujuan untuk kepentingan masyarakat. 
·Hak individu/swasta diakui dengan jelas. 
·Harga lebih mudah untuk dikendalikan.
c. Keburukan sistem ekonomi campuran
·Peranan pemerintah lebih berat dibandingkan dengan swasta.

Jenis Pengangguran, Macam-macam Inflasi, dan Dampak Inflasi



 Jenis-Jenis Pengangguran
 
1.      Pengangguran berdasarkan sifatnya ada tiga macam, yaitu sebagai berikut:
a.       Pengangguran terbuka, merupakan bagian dari angkatan kerja yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan (baik bagi mereka yang belum pernah bekerja sama sekali maupun yang sudah penah bekerja), atau sedang mempersiapkan suatu usaha, mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin untuk mendapatkan pekerjaan dan mereka yang sudah memiliki pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.
b.      Setengah pengangguran adalah tenaga kerja yang bekerja tidak optimum dilihat dari jam kerja. Dengan kata lain, jam kerjanya dalam satu minggu kurang dari 40 jam.
c.       Pengangguran terselubung adalah tenaga kerja yang bekerja secara tidak optimum karena kelebihan tenaga kerja. Misalnya seorang petani yang menggarap sawah sebenarnya cukup dikerjakan oleh satu orang, tetapi karena anaknya tidak punya pekerjaan maka ia ikut menggarap tanah tersebut. Dalam hal ini anak petani tersebut termasuk pengangguran terselubung.
2.      Pengangguran berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi berikut ini:
a.       Pengangguran siklis atau karena siklus konjungtur, yaitu pengangguran yang terjadi akibat gelombang konjungtur atau perubahan naik turunnya gelombang ekonomi. Misalnya, pengangguran karena PHK massal akibat resesi ekonomi.
b.      Pengangguran friksi atau pengangguran sementara, yaitu pengangguran sementara waktu. Misalnya, seseorang yang sedang menunggu waktu panggilan mulai kerja.
c.       Pengangguran teknologi, yaitu pengangguran akibat perubahan teknologi seperti teknologi manual menjadi teknologi elektronik. Misalnya, seseorang yang tidak mampu memenuhi tuntutan pekerjaan untuk menggunakan komputer maka dengan sendirinya ia akan digantikan oleh karyawan lain yang mampu menggunakan komputer.
d.      Pengangguran musiman, yaitu pengangguran akibat perubahan musim atau kegagalan musim. Misalnya, petani menganggur karena musim paceklik, nelayan menganggur karena musim badai.
e.       Pengangguran voluntary, yaitu pengangguran yang terjadi karena seseorang yang masih mampu bekerja tetapi dengan sukarela ia tidak bekerja karena telah memiliki penghasilan dari harta kekayaan mereka. Misalnya: menyewakan rumah, kendaraan, dan menikmati bunga uang simpanan.
f.       Pengangguran struktural, yaitu pengangguran karena perubahan struktur ekonomi. Misalnya, negara agraris yang berubah menjadi Negara industri, lahan-lahan pertanian digunakan untuk pabrik sedangkan tenaga kerjanya belum mempunyai keterampilan di sektor industri.

Rasio Untuk Mengetahui Berapa Besar Pengangguran
1.      Angka Pengangguran Terbuka di Indonesia
            Salah satu jenis pengangguran yang bisa diukur dengan data Sakernas adalah pengangguran terbuka dan setengah pengangguran. Pengangguran terbuka artinya orang yang tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan, sedang mempersiapkan usaha, sudah punya pekerjaan tapi belum dimulai, dan orang yang merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan.
2.      Angka Pengangguran Menurut Umur
            Pengangguran di Indonesia sudah mencapai 11 juta (usia 15 tahun keatas) dan 8,5 juta-nya penduduk usia 15-29 tahun. Pengangguran terbuka banyak terjadi di usia remaja 15 sampai 29 tahun (23%). Di usia tersebut banyak sekali lulusan sekolah yang ingin mendapatkan pekerjaan, dari yang baru lulus SMP, SMU maupun perguruan tinggi termasuk yang tidak sekolah. Sedangkan untuk usia 30-49 tahun, jumlah penganggurannya tidak terlalu tinggi (hanya 4%).
3.      Angka Pengangguran Menurut Perkotaan atau Pedesaan
            Kita semua sudah tahu bahwa sebagian besar pekerjaan tersedia lebih banyak di perkotaan, sekaligus pekerjaan di perkotaan menjajikan lebih banyak pendapatan. Inilah yang menyebabkan pencari kerja berbondong- bondong ke perkotaan yang berakibat angka pengangguran terbuka di kota lebih besar (13,3%) dibandingkan pedesaan (8,4%).
Selain itu yang menarik lagi perempuan penganggur usia 15 tahun lebih di pedesaan hampir sama dengan penganggur laki-laki di kota. Ini yang mungkin patut dicermati oleh pemerintah yang ingin mengurangi pengangguran. Penciptaan lapangan pekerjaan tidak hanya dilakukan di perkotaan, pedesaan-pun butuh kegiatan-kegiatan yang mendatangkan pendapatan. Terutama lapangan pekerjaan yang bisa memperdayakan perempuan yang ingin bekerja dan penghapusan deskriminasi gender di bidang pekerjaan.

            Pengangguran akan merugikan negara dan akan memberatkan keluarga karena kebutuhannya menjadi beban keluarga yang sudah bekerja. Indikator beban ini disebut Dependency Ratio, yang dihitung dengan cara:
Dependency Ratio (DR) = penduduk luar usia kerja : penduduk usia kerja
Makin tinggi tingkat Dependency Ratio (DR), makin buruk tingkat beban yang harus ditanggung setiap penduduk produktif.
            Tingginya angka penganguran yang terjadi di suatu negaran dapat dihitung menggunakan rumus berikut.
Angka pengangguran = jumlah penganggur : jumlah angkatan kerja

Macam-Macam Inflasi
            Dari uraian di atas kita sudah dapat menyimpulkan bahwa inflasi yang terjadi di suatu negara tentu jenisnya berbeda-beda. Hal ini tergantung dari penyebabnya. Inflasi terbagi atas:
a.
Menurut tingkat keparahan atau laju inflasi, meliputi:
1)
Inflasi Ringan (Creeping Inflation)
Inflasi yang tingkatannya masih di bawah 10% setahun
2)
Inflasi Sedang
Inflasi yang tingkatannya berada diantara 10% - 30% setahun
3)
Inflasi Berat
Inflasi yang tingkatannya berada diantara 30% - 100% setahun
4)
Hiper Inflasi
Inflasi yang tingkat keparahannya berada di atas 100% setahun. Hal ini pernah dialami Indonesia pada masa orde lama.
b.
Menurut penyebab awal inflasi
1)
Demand Pull Inflation
Yaitu Inflasi yang disebabkan karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat
2)
Cost Push Inflation
Inflasi yang timbul karena kenaikan ongkos produksi secara terus menerus
3)
Inflasi Permintaan dan Penawaran
Inflasi ini disebabkan kenaikan permintaan di satu sisi dan penawaran di sisi lain. Timbulnya inflasi karena antara pelaku permintaan dan penawaran yang tidak seimbang artinya jika permintaan barang bertambah sementara penyediaan barang mengalami kekurangan
c.
Berdasarkan Asal Inflasi

1)
Domestik Inflation atau inflasi yang berasal dari dalam negeri. Inflasi ini terjadi karena pengaruh kejadian ekonomi yang terjadi di dalam negeri, misalnya terjadinya defisit anggaran belanja negara yang secara terusmenerus di atas dengan mencetak uang. Hal ini menyebabkan jumlah uang yang dibutuhkan di masyarakat melebihi transaksinya dan ini menyebabkan nilai uang menjadi rendah dan harga barang meningkat
2)
Imported Inflation atau inflasi yang tertular dari luar negeri. Inflasi ini disebabkan oleh kenaikan harga barang ekspor seperti teh dan kopi di luar negeri (negara tujuan ekspor), harganya mengalami kenaikan dan ini membawa pengaruh terhadap harga di dalam negeri

Dampak Inflasi
Inflasi memiliki dampak positif dan juga dampak negatif.
1. Dampak positif:
a. Peredaran / perputaran barang lebih cepat.
     b. Produksi barang-barang bertambah, karena keuntungan pengusaha bertambah.
c. Kesempatan kerja bertambah, karena terjadi tambahan investasi.
d. Pendapatan nominal bertambah, tetapi riil berkurang, karena kenaikanpendapatan kecil.
2. Dampak Negatif:
a. Harga barang-barang dan jasa naik.
b. Nilai dan kepercayaan terhadap uang akan turun atau berkurang.
c. Menimbulkan tindakan spekulasi.
d. Banyak proyek pembangunan macet atau terlantar.
e. Kesadaran menabung masyarakat berkurang.


Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/httptwentytwopm-wordpress-com
https://galihpangestu14.wordpress.com/2011/03/23/dampak-inflasi-terhadap-perekonomian-indonesia/
http://ekonomisku.blogspot.co.id/2013/11/jenis-jenis-pengangguran.html