Gunadarma University

Tuesday, December 20, 2016

Tugas 7 Ekonomi Koperasi : Contoh Koperasi Sukses di Indonesia

Berdasarkan hasil kajian terhadap berbagai koperasi di Indonesia yang sukses, Handoyo (2007) mengidentifikasi beberapa faktor kunci sukses dalam rangka pengembangan dan pemberdayaan koperasi. Faktor-faktor tersebut adalah:

1. Pemahaman pengurus dan anggota terhadap jati diri koperasi, yang dicitrakan oleh pengetahuan mereka terhadap ‘tiga serangkai koperasi’ yang meliputi pengetian koperasi (definition of co-operative), nilai-nilai koperasi (values of cooperative) dan prinsip-prinsip gerakan koperasi (principles of co-operative). Setelah dipahami, selanjutnya diimplementasikan dalam setiap aktivitas koperasi.
2. Kemampuan pengurus untuk mengidentifikasi kebutuhan kolektif anggota. Melalui penjaringan aspirasi anggota akan dapat diketahui berbagai kebutuhan yang diinginkan anggota, sehingga akan dapat diidentifikasi kebutuhan kolektif para anggota.
3. Adanya kesungguhan pengurus dan pengelola dalam mengelola koperasi. Untuk itu pengurus dan pengelola perlu kerja keras, ulet, inovatif, pantang menyerah, jujur, dan transparan. Agar koperasi berhasil, diperlukan figure pengurus yang memang benar-bener dapat mengemban amanah anggota.
4. Kegiatan usaha koperasi harus bersinergi dengan usaha anggota, sehingga koperasi akan mampu memfasilitasi dan memberikan pelayanan sebaik-baiknya apa yang diperlukan anggota.
5. Biaya transaksi antara koperasi dengan anggota lebih rendah jika dibandingkan dengan biaya transaksi antara anggota terhadap badan usaha non koperasi

Banyak faktor yang menentukan maju-mundurnya koperasi, namun salah satu faktor yang sangat menentukan adalah faktor pengelolaan dari koperasi itu sendiri. Jika pengelolaan koperasi dilakukan secara sehat, maka koperasi pun akan berkembang secara sehat pula. Pengelolaan koperasi yang sehat akan bisa dilaksanakan jika baik para pengelola maupun para anggota koperasi tersebut, memperhatikan atau berpegang pada tiga kriteria tingkat kesehatan yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan. Contoh koperasi sukses di Indonesia adalah Koperasi Peternakan Bandung Selatan atau yang lebih dikenal dengan KPBS Pengalengan.

Sejak awal berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, para pendiri bangsa sesungguhnya telah meletakkan dasar perekonomian negara sebagai upaya untuk menyejahterakan seluruh rakyatnya. Seperti tertuang dalam Undang Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1, dimana perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Meski di dunia, sejarah koperasi telah berlangsung cukup lama, namun di Indonesia tonggak tonggak berdirinya koperasi dimulai pada 12 juli 1947 dimana saat itu diadakan kongres koperasi yang pertama, dilangsungkan di Tasikmalaya, sehingga tanggal tersebut ditetapkan hari Koperasi Indonesia. Kini koperasi terus berkembang menjadi roda penggerak perekonomian warga di berbagai bidang. Salah satu koperasi yang telah lama terbentuk dan terus membantu masyarakat dalam usaha yang mereka geluti adalah Koperasi Peternakan Bandung Selatan atau yang lebih dikenal dengan nama KPBS Pangalengan. Kawasan Pangalengan yang dikelilingi gunung dan berada pada ketinggian di atas 1000 meter dari permukaan air laut merupakan kawasan yang sangat ideal untuk pengembangan usaha sapi perah. Pendirian koperasi ini dilatarbelakangi oleh keinginan para peternak sapi perah agar mampu berjuang bersama mengelola dan menjual produk susu segar yang sebelumnya dimonopoli oleh para kolektor (tengkulak) susu. Kian hari kebutuhan para peternak yang juga merupakan anggota KPBS terus berkembang. Oleh karena itu, untuk meningkatkan pelayanan kepada lebih dari 5.000 anggotanya terus dilakukan, diantaranya para peternak diwajibkan memiliki sapi sendiri, para peternak juga wajib menyetorkan simpanan wajib ke KPBS, wajib memiliki prasarana pengolahan susu, dan juga wajib menyetorkan atau menjual susunya ke koperasi. Sebagai gantinya, para peternak mendapatkan pelayanan seperti memperoleh kebutuhan pokok, pelayanan kesehatan hewan, dan kebutuhan pakan ternak. Dengan adanya pelayanan yang menyeluruh dari koperasi, sangat membantu kegiatan perekonomian mereka dan memastikan kelangsungan peternakannya.

Salah satu cerita sukses lembaga koperasi lainnya adalah Koperasi Sejahtera Bersama yang terletak di Bogor, Jawa Barat. Iwan Setiawan yang merupakan pimpinan lembaga koperasi ini sejak awal memang sengaja memilih bentuk usahanya dalam wujud koperasi karena lebih bersifat sosial. Sejak terbentuk pada tahun 2004, Koperasi Sejahtera Bersama yang beranggotakan 20 orang berhasil menghimpun dana sebesar 1 miliar rupiah. Dana ini kemudian digulirkan kepada pedagang - pedagang kecil di pasar Sukabumi. Namun karena berjalan kurang baik kemudian Iwan memindahkan Koperasi Sejahtera Bersama ke wilayah Bogor, Jawa Barat. Koperasi ini ternyata bisa berkembang dengan lebih baik dengan jumlah anggota yang terus bertambah. Selain menggulirkan dana kepada pedagang - pedagang kecil, lembaga ini pun mengajak masyarakat untuk menyimpan dananya dalam bentuk simpanan berjangka dengan sistem bagi hasil yang bersaing dari yang diberikan bank. Upaya itu membawa hasil, sehingga pada tahun 2013 aset Koperasi Sejahtera Bersama mencapai 1,1 triliun rupiah dengan jumlah anggota lebih dari 35 ribu orang. Pada awalnya Koperasi Sejahtera Bersama hanya terfokus pada unit simpan pinjam saja. Namun seiring berjalannya waktu dan meningkatnya kebutuhan anggota, Koperasi Sejahtera Bersama mulai merambah ke ranah lain.

"Awalnya memang kami fokus pada simpan pinjam. Tetapi seiring berkembangnya anggota dan seiring berkembangnya perekonomian anggota, kami melihat ada pangsa pasar yakni para anggota kami yang membutuhkan kebutuhan pokok, membutuhkan barang - barang yang mereka butuhkan setiap hari. Simpan pinjam kami kelola sama seperti di bank, baik itu sistemnya, administrasinya dan segala macam sehingga bisa berkembang baik. Begitu juga dengan perdagangan sembako milik kami. Kami kemas dengan metode mini market, sehingga bisa bersaing dengan yang sudah sudah ada seperti Alfamart dan Indomart. Kami menyadari kebutuhan anggota itu banyak terutama kebutuhan pokok, maka kami membuka usaha ritel yang kami beri nama SB Mart. Syukur pada saat sekarang ini sudah ada 153 gerai dan omset untuk SB Mart ini untuk satu bulan itu bisa mencapai sekitar 4 sampai 5 miliar", ucap pengakuan Iwan Setiawan.

Usaha koperasi ini juga telah memiliki dua anak perusahaan yang bergerak di bidang energi dan properti. Hal ini sebagai upaya mendapatkan peluang dan meningkatkan penjualan, sehingga secara tidak langsung akan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Dengan konsep koperasi sebagai pemilik perusahaan, maka keuntungan perusahaan tidak hanya dinikmati pemilik modal saja, namun dapat dinikmati oleh seluruh anggota. Meskipun telah memiliki beberapa anak perusahaan, kedepannya Koperasi Sejahtera Bersama akan lebih fokus pada pengembangan ritel yang cenderung bisa memberikan lebih banyak manfaat.

Daftar Pustaka
Hatta, Moh. 1987. Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun. Jakarta: Inti Idayu Press.
Ahmad Rizal. 1992. Koperasi. Jakarta: Barindo

Tugas 6 Ekonomi Koperasi : Keunggulan Koperasi dibandingkan Perusahaan Terbatas (PT)

PT (Perseroan Terbatas) adalah persekutuan yang berbentuk badan hukum dimana badan hukum ini disebut dengan “perseroan”. Istilah perseroan pada perseroan terbatas menunjuk pada cara penentuan modal pada badan hukum itu yang terdiri dari sero-sero atau saham-saham dan istilah terbatas menunjukkan pada batas tanggung jawab para persero (pemegang saham) yang dimiliki, yaitu hanya terbatas pada jumlah nilai nominal dari semua saham-saham yang dimiliki. Tujuan perseroan terbatas didirikan adalah untuk menjalankan suatu perusahaan dengan modal tertentu yang terbagi atas saham-saham, dimana para pemegang saham (persero) ikut serta mengambil satu saham atau lebih dan melakukan perbuatan-perbuatan hukum dibuat oleh nama bersama, dengan tidak bertanggung jawab sendiri untuk persetujuan-persetujuan perseroan itu (dengan tanggung jawab yang semata-mata terbatas pada modal yang mereka setorkan).

Menurut Chaniago (1984), koperasi adalah suatu perkumpulan orang-orang atau badan hukum yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmania para anggota. Tetapi koperasi tidak hanya kumpulan orang-orang. Koperasi merupakan kumpulan dari badan-badan hukum. Menurut R.S. Soeriaatmadja, koperasi mempunyai perbedaan dengan badan hukum lain.

Keunggulan koperasi paling utama dibandingkan dengan perseroan terbatas (PT) adalah koperasi tidak diukur dari keuntungan tetapi dari tujuan koperasi tersebut. Cara kerja koperasi juga terbuka dan diketahui oleh semua anggota. Sedangkan perseroan terbatas tujuan utama adalah mencari keuntungan sebesar mungkin. Cara kerja perseroan terbatas tertutup dan hanya direktur yang mengetahui. Direktur juga mengendalikan perusahaan tersebut. Tetapi di Indoesia koperasi kurang berjalan dengan lancar dikarenakan kekurangan modal.

Daftar Pustaka
Hendar. 2010. Manajemen Perusahaan Koperasi. Jakarta: Erlangga.

Tugas 5 Ekonomi Koperasi : Struktur Organisasi Koperasi

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandasakan kegiatan berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang berdasar atas asas kekeluargaan. Chaniago (1984) dalam bukunya perkoperasian Indonesia memberikan definisi, “Koperasi adalah suatu perkumpulan beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmania para anggotanya”. Tujuan koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional, dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan pancasila UUD 1945. Koperasi berkaitan dengan fungsi sosial, ekonomi, politik, dan etika. Menurut Hanks H. Munker ada 12 prinsip koperasi yakni sebagai berikut:
  1. Keanggotaan bersifat sukarela
  2. Keanggotaan terbuka
  3. Pengembangan anggota
  4. Identias sebagai pemilik dan pelanggan
  5. Manajemen dan pengawasan dilakukan secara demokratis
  6. Koperasi sebagai kumpulan orang-orang
  7. Modal yang berkaitan dengan aspek sosial tidak dibagi
  8. Efesiensi ekonomi dari perusahaan koperasi
  9. Perkumpulan dengan sukarela
  10. Kebebasan dalam pengambilan keputusan dan penetapan tujuan
  11. Pendistribusian yang adil dan merata akan hasil-hasil ekonomi
  12. Pendidikan anggota
Organisasi koperasi yang telah terbentuk memerlukan pelaksanaan manajemen koperasi diantaranya mengenai bagan struktur organisasi yang relevan, perangkat dan fungsi organisasi koperasi. Hanel (2005) bentuk organisasi merupakan bentuk koperasi atau organisasi yang tanpa memperhatikan bentuk hukum dan dapat didefinisikan dengan pengertian hukum. Bagan struktur organisasi koperasi menggambarkan susunan, isi, dan luas cakupan organisasi koperasi, serta menjelaskan posisi daripada fungsi beserta tugas maupun kewajiban setiap fungsi, hubungan kerja, dan tanggung jawab yang luas. Struktur organisasi koperasi dapat dibentuk dari segi internal dan eksternal organisasi.

Struktur internal organisasi koperasi melibatkan perangkat organisasi di dalam organisasi itu sendiri. Perangkat organisasi koperasi adalah rapat anggota, pengurus, pengawas, dan pengelola. Di antara rapat anggota, pengurus, dan pengelola terjalin hubungan perintah dan tanggung jawab. Sedangkan pengawas hanya memiliki hubungan satu arah, yaitu bertanggung jawab terhadap rapat anggota, tanpa memberikan perintah pada perangkat organisasi lainnya. Struktur organisasi eksternal koperasi berhubungan dengan adanya penggabungan koperasi sejenis pada suatu wilayah tertentu. Penggabungan itu dibutuhkan untuk pembinaan, pelatihan, kemudian mendapat modal, dan kebutuhan kemudahan lainnya. Berkaitan dengan itu, ada koperasi induk, koperasi gabungan, koperasi pusat, dan koperasi primer.

Daftar Pustaka
Agus, Arman. 2009. Pokok-pokok Pikiran dan Manajemen Koperasi. Jakarta: Balai Pustaka.
Chaniago, Arfinal. 1979. Perkoperasian Indonesia. Bandung: Angkasa Bandung.

Tugas 4 Ekonomi Koperasi : Modal Koperasi

Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan kegiatan usahanya koperasi memerlukan modal. Modal merupakan sumber daya pertama yang paling penting dalam usaha apapun. Dalam pengertian sehari-hari, modal mencakup sejumlah uang yang dipakai sebagai langkah awal untuk berusaha. Sebagai sumber daya utama yang sangat penting, penggunaan modal harus dilakukan dengan seefektif dan seefisien mungkin. Untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya koperasi harus menjalankan usaha. Modal mempunyai peranan penting dalam koperasi untuk melancarkan usaha-usahanya, karena tanpa modal yang cukup maka usaha yang dijalankan tidak dapat berjalan dengan lancar. Besar kecilnya lapangan usaha koperasi juga sangat tergantung pada besar kecilnya modal yang dapat dihimpun dengan baik dari anggota maupun bukan anggota.

U.Purwanto (1986:28), mengemukakan bahwa modal dalam arti sempit adalah sejumlah dana atau sejumlah nilai uang yang dipergunakan dalam membelanjai semua keperluan usaha. Sedangkan dalam arti lusas modal adalah semua peralatan yang berupa uang / barang yang diperlukan untuk menjalankan usaha lebih lanjut. Berdasakan dari definisi modal diatas dapat disimpulkan bahwa modal merupakan semua kekayaan baik berupa uang, harta tetap maupun tidak tetap yang dapat dinilai dengan uang serta dapat digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha.

Bagi koperasi pengertian modal adalah seperti pada pasal 41 ayat 1 Undang-Undang No.25 tahun 1992 tentang pengkoperasian, bahwa modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.
Modal sendiri meliputi sumber modal sebgai berikut:

1. Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok jumlahnya sama untuk setiap anggota.
2. Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan dengan jumlah simpanan yang sama untuk setiap bulannya. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.
3. Dana Cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha, yang dimaksudkan untuk pemupukan modal sendiri, pembagian kepada anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi, dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.
4. Hibah
Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah/pemberian dan tidak mengikat.

Daftar Pustaka
Sitio, Arifin. 2001. Koperasi. Jakarta: Erlangga.
Marifatul Chasanah. 2010. Pengaruh Partisipasi Anggota, Permodalan, dan Kemampuan Pengurus Terhadap SHU Anggota Koperasi Kayawan (Skripsi). Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Tugas 3 Ekonomi Koperasi : Koperasi di Indonesia

Koperasi merupakan badan usaha yang terdiri dari beberapa anggota dalam suatu kegiatan usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup para anggota berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi mulai cepat berkembang di Indonesia, hal ini juga didorong sifat orang Indonesia yang cenderung bergotong royong dan kekeluargaan sesuai dengan prinsip koperasi. Tujuan dari koperasi ini bukan untuk mencari laba atau keuntungan, melainkan untuk memenuhi kebutuhan anggota koperasi. Adapun peran koperasi di Indonesia terdiri dari beberapa bidang, seperti bidang pendidikan, sosial, dan ekonomi. Dalam bidang pendidikan, koperasi bisa dijadikan sebagai pembelajaran bagi siswa sekolah. Dalam hal sosial, koperasi dapat mendorong terwujudnya suatu kehidupan masyarakat yang tentram dan damai. Sedangkan dalam bidang ekonomi, koperasi merupakan penyedia lapangan kerja terbesar.

Pada masa sekarang ini secara umum koperasi mengalami perkembangan usaha dan kelembagaan yang meningkat. Namun demikian, koperasi masih memiliki berbagai kendala untuk pengembanganya sebagai badan usaha. Hal ini perlu memperoleh perhatian dalam pembangunan usaha koperasi pada masa mendatang. Pemberdayaan koperasi secara terstruktur dan berkelanjutan diharapkan akan mampu menyelaraskan struktur perekonomian nasional, mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, mengurangi tingkat pengangguran terbuka, menurunkan tingkat kemiskinan, dan memperbaiki pemerataan pendapatan masyarakat.

Tugas 2 : Ekonomi di Indonesia

                                             Ekonomi di Indonesia 




          Pembangunan ekonomi pada dasarnya diikuti dengan pertumbuhan ekonomi. 
                               S                                   P                                        O
Dengan pertumbuhan ekonomi, dapat dilihat indikator ekonomi itu sendiri.
                      Ket                                    S                          P          O
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan 
                               S                                 P                                 O
ekonomi diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber 
                                                                         Ket
daya modal, dan keahlian. Selain faktor-faktor tersebut sering dijumpai juga salah 
                                                             S                                P
satu masalah dalam pembangunan ekonomi di Indonesia yaitu pengangguran yang 
                                           O                     K                                   Ket
setiap tahun meningkat. Dengan adanya pengangguran maka produktifitas 
                                                        Ket                                      S
dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga menyebabkan timbulnya
                                                                                                    P
kemiskinan dan masalah lain.
                   O
 Indonesia sebagai negara berkembang adalah negara yang dalam tingkat 
                            S                                   P                         O
perkembangan ekonomi belum begitu stabil. Banyak yang harus ditingkatkan 
                                      K

oleh pemerintah dalam membangun perekonomian Indonesia. Pemerintah harus 
                 S                         P                           O                            S
mencari solusi dari faktor-faktor dan masalah yang telah disebutkan di atas. 
            P                                                             O
Masyarakat juga berperan membantu pemerintah dalam merealisasikan kebijakan-
          S                                       P                                               O
kebijakan yang dibuat. Oleh karena itu, dengan usaha yang dilakukan diharapkan 
                                                 Ket             S                             P 
Indonesia dapat membangkitkan perekonomian. 
      O                                        K

Tugas 1 Ekonomi Koperasi : Ibu Pergi ke Pasar

                                               Ibu Pergi ke Pasar

 

           Di pagi hari yang cerah, ibu berangkat ke pasar untuk membeli keperluan 
                K                    S         P            O                     Ket
memasak. Ibu mengendarai sepeda agar tidak lelah berjalan dan cepat sampai 
                  S           P             O                              K
di sana. Setelah sampai di pasar, ibu memilih lauk dan sayur-sayuran yang masih 
                 Ket                             S       P                O                                K
segar. Di pasar banyak pembeli yang melakukan tawar-menawar kepada pedagang.
                S                                            P                 O                         K
Ibu memilih belanja di pasar karena harganya lebih murah dibandingkan membeli di       
  S       P           O        K                                                          Ket
supermarket. Sesudah semua dibeli, ibu segera pulang ke rumah. Sampai di 
                                       Ket            S            P            K                  Ket
rumah, ibu langsung memasak belanjaan yang dibeli di pasar, untuk disantap oleh 
             S                       P             O                      K                                Ket
keluarga.