Banyak pendapat-pendapat yang menyatakan mengenai
asal usul kejadian manusia. Dan hingga kini masalah tersebut belum mampu
dijawab dan dijabarkan oleh manusia secara eksak dan ilmiah. Beberapa ahli ilmu
pengetahuan mendukung teori evolusi yang mengatakan bahwa makhluk hidup
(manusia) berasal dari makhluk yang mempunyai bentuk maupun kemampuan yang
sederhana kemudian mengalami evolusi dan kemudian menjadi manusia seperti
sekarang ini. Hal ini diperkuat dengan adanya penemuan-penemuan ilmiah
berupa fosil seperti jenis Pitheccanthropus dan Meghanthropus. Di lain puhak banyak ahli agama yang
menentang adanya proses evolusi manusia tersebut. Hal ini didasarkan pada
berita-berita dan informasi-informasi yang terdapat pada kitab suci masing-masing
agama yang mengatakan bahwa Adam adalah manusia pertama. Lalu disini saya akan membahas asal usul manusia
menurut “Teori Evolusi Charles Darwin” dan asal usul manusia menurut “Islam”.
Artikel ini saya tulis selain untuk tugas juga
untuk memberikan informasi kepada para pembaca agar mengetahui perbedaan asal
usul manusia menurut teori evolusi dan ajaran islam.
Asal Usul Manusia menurut Islam
Kita sebagai umat yang mengakui dan meyakini rukun
iman yang ke enam, maka sudah sepantasnya kita mengakui bahwa Al Qur’an adalah
satu-satunya literatur yang paling benar dan bersifat global bagi ilmu
pengetahuan.
"Kitab
(Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa
(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib....." (QS. Al Baqarah
(2) : 2-3)
Tahapan kejadian manusia :
a) Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam)
Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Adam
diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering kemudian dibentuk oleh Allah
dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh Allah ditiupkan
ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam
firman-Nya :
"Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan
sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah". (QS. As
Sajdah (32) : 7)
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang
diberi bentuk". (QS. Al Hijr (15) : 26)
Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci
tentang penciptaan manusia pertama itu dalah surat Al Hijr ayat 28 dan 29 . Di
dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda :
"Sesunguhnya manusia itu berasal dari
Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah". (HR. Bukhari)
b) Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti
Hawa)
Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh
Allah di dunia ini selalu dalam keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya
dengan manusia, Allah berkehendak menciptakan lawanjenisnya untuk dijadikan
kawan hidup (isteri). Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah
dijelaskan di dalam surat An Nisaa’ ayat 1 yaitu :
"Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada
Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah
menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan
laki-laki dan perempuan yang sangat banyak..." (QS. An Nisaa’ (4) : 1)
Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh
Bukhari dan Muslim dijelaskan :
"Maka sesungguhnya perempuan itu
diciptakan dari tulang rusuk Adam" (HR. Bukhari-Muslim)
Apabila kita amati proses kejadian manusia kedua
ini, maka secara tak langsung hubungan manusia laki-laki dan perempuan melalui
perkawinan adalah usaha untuk menyatukan kembali tulang rusuk yang telah
dipisahkan dari tempat semula dalam bentuk yang lain. Dengan perkawinan itu
maka akan lahirlah keturunan yang akan meneruskan generasinya.
c) Proses Kejadian Manusia Ketiga (semua
keturunan Adam dan Hawa)
Kejadian manusia ketiga adalah kejadian semua
keturunan Adam dan Hawa kecuali Nabi Isa a.s. Dalam proses ini disamping dapat
ditinjau menurut Al Qur’an dan Al Hadits dapat pula ditinjau secara medis. Di dalam Al Qur’an proses kejadian manusia
secara biologis dejelaskan secara terperinci melalui firman-Nya :
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati
itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani
itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kamudian Kami jadikan ia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling Baik."
(QS. Al Mu’minuun (23) : 12-14).
Kemudian dalam salah satu hadits Rasulullah SAW
bersabda :
"Telah bersabda Rasulullah SAW dan dialah
yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya seorang diantara kamu dikumpulkannya
pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim ibunya (embrio) selama empat puluh
hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan segumpal darah.
Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan sepotong daging. Kemudian
diutuslah beberapa malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya (untuk
menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam) : rezekinya, ajal (umurnya),
amalnya, dan buruk baik (nasibnya)." (HR. Bukhari-Muslim)
Sebagai bukti yang konkrit di dalam penelitian
ilmu genetika (janin) bahwa selama embriyo berada di dalam kandungan ada tiga
selubung yang menutupinya yaitu dinding abdomen (perut) ibu, dinding uterus
(rahim), dan lapisan tipis amichirionic (kegelapan di dalam perut, kegelapan
dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup/membungkus anak dalam
rahim). Hal ini ternyata sangat cocok dengan apa yang dijelaskan oleh
Allah di dalam Al Qur’an
Asal Usul Manusia menurut Teori
Evolusi Charles Darwin
- Spesies yang ada sekarang
adalah keturunan dari spesies-spesies sebelumnya.
- Seleksi alam sangat menentukan
berlangsungnya mekanisme evolusi.
Seleksi alam
merupakan gagasan murni dari Darwin. Sementara teori pertama di atas telah ada
sejak jama Yunani kuno, hanya saja Darwin menjelaskannya secara lebih tajam dan
detil. Dan menurutnya manusia sekarang ini adalah
hasil yang paling sempurna dari perkembangan tersebut secara teratur oleh
hukum-hukum mekanik seperti halnya tumbuhan dan hewan. Kemudian lahirlah suatu
ajaran(pengertian) bahwa manusia yang ada sekarang ini merupakan hasil evolusi
dari kera-kera besar (manusia kera berjalan tegak) selama bertahun-tahun dan
telah mencapai bentuk yang paling sempurna.
Ciri-ciri proses evolusi:
1. Evolusi adalah perubahan dalam satu populasi BUKAN perubahan individu.
2. Perubahan yang terjadi hanya frekuensi gen-gen tertentu, sedangkan sebagian
besar sifat gen tidak berubah.
3. Evolusi memerlukan penyimpangan genetik sebagai bahan mentahnya. Dengan kata
lain harus ada perubahan genetik dalam evolusi.
4. Dalam evolusi perubahan diarahkan oleh lingkungan, harus ada faktor pengarah
sehingga evolusi adalah perubahan yang selektif.
Faktor perubahan
1. Mutasi gen maupun mutasi kromosom menghasilkan bahan mentah untuk evolusi.
Tetapi Darwin sendiri sebenarnya tidak mengenal mutasi ini, sementara mutasi
merupakan peristiwa yang sangat penting yang mendukung keabsahan teori Darwin/
2. Rekombinasi perubahan yang dikenal Darwin. Rekombinasi dari hasil-hasil
mutasi memperlengkap bahan mentah untuk evolusi.
Mekanisme evolusi terjadi
karena adanya variasi genetik dan seleksi alam.
Variasi genetik muncul akibat : mutasi dan rekombinasi gen-gen dalam keturunan
baru.
Bukti-bukti adanya evolusi
1. Adanya variasi antara individu-individu dalam satu keturunan.
2. Adanya pengaruh penyebaran geografis
3. Adanya fosil-fosil di berbagai lapisan bumin yang menunjukkan perubahan
secara perlahan-lahan.
5. Adanya data sebagai hasil studi mengenail komperatif perkembangan embrio.
Dari bacaan diatas dapat saya simpulkan bahwa saya
lebih mempercayai asal usul manusia menurut ajaran islam karena dari bacaan
tersebut benar adanya dan dapat di buktikan secara ilmiah. Karena teoi darwin
mengalami sedikit kelemahan yaitu tidak ada titik temu antara teori yang
ada dengan kenyataan. Sebagai contoh, para ahli zoologi
sangat akrab dengan suatu species yang bernama panchronic yang tetap
sama sepanjang masa. Juga ganggang biru yang diperkirakan telah ada lebih dari
satu milyar tahun namun hingga sekarang tetap sama. Yang lebih jelas lagi
adalah hewan sejenis biawak/komodo yang telah ada sejak berjuta-juta tahun yang
lalu dan hingga kini tetap ada. Jadi
secara jujur dapat kita katakan bahwa teori yang dianggap ilmiah itu ternyata
tidak mutlak karena antara teori dengan kenyataan tidak dapat dibuktikan.
- Al Qur’an