Tsunami
Pada tahun 2004 tepatnya tgl 26 Desember di
Aceh dihebohkan dengan kejadian yg mengguncang dunia yaitu terjadinya “Tsunami”.
Tsunami tersebut diawali oleh sebuah gempa berkekuatan 9.3 Scala Richter dan
merupakan gempa bumi terbesar dalam 40 tahun sejarah gempa bumi di wilayah
Asia.
Lalu apakah“tsunami"itu? Apa penyebabnya? Apakah bisa di deteksi?.
Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang artinya secara harafiah berartiombak
besar di pelabuhan”, Tsunami sendiri bisa juga disebut sebagai sebuah gelombang
yang tercipta akibat adanya gempa bumi ( tektonik maupun vulkanic) ataupun
tumbukan meteor yang terjadi di lautan.
Dalam
tulisan ini saya akan membahas mengenai salah satu fenomena kejadian alam yaitu
tsunami. Dan ingin menginformasikan penyebab terjadinya tsunami dan
dampak-dampak dari tsunami tersebut.
Penyebab terjadinya tsunami:
Tsunami dapat terjadi jika
terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti
letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat
gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh
gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau. Gerakan vertikal pada kerak bumi,
dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang
mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini
mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai
menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami. Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada
kedalaman laut di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai
ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan
menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang
dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga
beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai
puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami
akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai
beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer. Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan
bumi atau sesar.
Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi,
dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua.
Gempa yang menyebabkan tsunami:
- Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30 km)
- Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
- Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun
Dampak negatif yang
diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya. Bangunan,
tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta menyebabkan
genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih.
Kesimpulannya Tsunami dapat terjadi karena gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Dan tsunami belum terdekteksi jelas kapan terjadinya. jadi kita harus berhati hati dan selalu taat kepada Tuhan, karena semua itu adalah kehendak Tuhan Yang Maha Esa
Kesimpulannya Tsunami dapat terjadi karena gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Dan tsunami belum terdekteksi jelas kapan terjadinya. jadi kita harus berhati hati dan selalu taat kepada Tuhan, karena semua itu adalah kehendak Tuhan Yang Maha Esa
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Tsunami
http://ilmukuluas.blogspot.com/2009/06/bagaimana-tsunami-bisa-terjadi-ya.html
No comments:
Post a Comment