Jenis-Jenis
Pengangguran
1. Pengangguran
berdasarkan sifatnya ada tiga macam, yaitu sebagai berikut:
a. Pengangguran
terbuka,
merupakan
bagian dari angkatan kerja yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan
(baik bagi mereka yang belum pernah bekerja sama sekali maupun yang sudah penah
bekerja), atau sedang mempersiapkan suatu usaha, mereka yang tidak mencari
pekerjaan karena merasa tidak mungkin untuk mendapatkan pekerjaan dan mereka
yang sudah memiliki pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.
b. Setengah
pengangguran adalah tenaga kerja yang bekerja
tidak optimum dilihat dari jam kerja. Dengan kata lain, jam kerjanya dalam satu
minggu kurang dari 40 jam.
c. Pengangguran
terselubung adalah tenaga kerja yang bekerja secara tidak optimum karena
kelebihan tenaga kerja. Misalnya seorang petani yang menggarap sawah sebenarnya
cukup dikerjakan oleh satu orang, tetapi karena anaknya tidak punya pekerjaan
maka ia ikut menggarap tanah tersebut. Dalam hal ini anak petani tersebut
termasuk pengangguran terselubung.
2.
Pengangguran berdasarkan penyebabnya
dibedakan menjadi berikut ini:
a. Pengangguran
siklis atau karena siklus konjungtur, yaitu pengangguran yang terjadi akibat
gelombang konjungtur atau perubahan naik turunnya gelombang ekonomi. Misalnya,
pengangguran karena PHK massal akibat resesi ekonomi.
b. Pengangguran
friksi atau pengangguran sementara, yaitu pengangguran sementara waktu.
Misalnya, seseorang yang sedang menunggu waktu panggilan mulai kerja.
c. Pengangguran
teknologi, yaitu pengangguran akibat perubahan teknologi seperti teknologi
manual menjadi teknologi elektronik. Misalnya, seseorang yang tidak mampu
memenuhi tuntutan pekerjaan untuk menggunakan komputer maka dengan sendirinya
ia akan digantikan oleh karyawan lain yang mampu menggunakan komputer.
d. Pengangguran
musiman, yaitu pengangguran akibat perubahan musim atau kegagalan musim.
Misalnya, petani menganggur karena musim paceklik, nelayan menganggur karena
musim badai.
e. Pengangguran
voluntary, yaitu pengangguran yang terjadi karena seseorang yang masih mampu
bekerja tetapi dengan sukarela ia tidak bekerja karena telah memiliki
penghasilan dari harta kekayaan mereka. Misalnya: menyewakan rumah, kendaraan,
dan menikmati bunga uang simpanan.
f. Pengangguran
struktural, yaitu pengangguran karena perubahan struktur ekonomi. Misalnya,
negara agraris yang berubah menjadi Negara industri, lahan-lahan pertanian
digunakan untuk pabrik sedangkan tenaga kerjanya belum mempunyai keterampilan
di sektor industri.
Rasio
Untuk Mengetahui Berapa Besar Pengangguran
1.
Angka Pengangguran Terbuka di Indonesia
Salah
satu jenis pengangguran yang bisa diukur dengan data Sakernas adalah
pengangguran terbuka dan setengah pengangguran. Pengangguran terbuka artinya
orang yang tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan, sedang mempersiapkan
usaha, sudah punya pekerjaan tapi belum dimulai, dan orang yang merasa tidak
mungkin mendapat pekerjaan.
2.
Angka Pengangguran Menurut Umur
Pengangguran
di Indonesia sudah mencapai 11 juta (usia 15 tahun keatas) dan 8,5 juta-nya
penduduk usia 15-29 tahun. Pengangguran terbuka banyak terjadi di usia remaja
15 sampai 29 tahun (23%). Di usia tersebut banyak sekali lulusan sekolah yang
ingin mendapatkan pekerjaan, dari yang baru lulus SMP, SMU maupun perguruan
tinggi termasuk yang tidak sekolah. Sedangkan untuk usia 30-49 tahun, jumlah
penganggurannya tidak terlalu tinggi (hanya 4%).
3.
Angka Pengangguran Menurut Perkotaan
atau Pedesaan
Kita
semua sudah tahu bahwa sebagian besar pekerjaan tersedia lebih banyak di
perkotaan, sekaligus pekerjaan di perkotaan menjajikan lebih banyak pendapatan.
Inilah yang menyebabkan pencari kerja berbondong- bondong ke perkotaan yang
berakibat angka pengangguran terbuka di kota lebih besar (13,3%) dibandingkan
pedesaan (8,4%).
Selain itu yang menarik lagi perempuan
penganggur usia 15 tahun lebih di pedesaan hampir sama dengan penganggur
laki-laki di kota. Ini yang mungkin patut dicermati oleh pemerintah yang ingin
mengurangi pengangguran. Penciptaan lapangan pekerjaan tidak hanya dilakukan di
perkotaan, pedesaan-pun butuh kegiatan-kegiatan yang mendatangkan pendapatan.
Terutama lapangan pekerjaan yang bisa memperdayakan perempuan yang ingin
bekerja dan penghapusan deskriminasi gender di bidang pekerjaan.
Pengangguran
akan merugikan negara dan akan memberatkan keluarga karena kebutuhannya menjadi
beban keluarga yang sudah bekerja. Indikator beban ini disebut Dependency Ratio,
yang dihitung dengan cara:
Dependency Ratio (DR) = penduduk luar
usia kerja : penduduk usia kerja
Makin tinggi tingkat Dependency Ratio (DR),
makin buruk tingkat beban yang harus ditanggung setiap penduduk produktif.
Tingginya
angka penganguran yang terjadi di suatu negaran dapat dihitung menggunakan
rumus berikut.
Angka pengangguran = jumlah penganggur :
jumlah angkatan kerja
Macam-Macam
Inflasi
Dari
uraian di atas kita sudah dapat menyimpulkan bahwa inflasi yang terjadi di
suatu negara tentu jenisnya berbeda-beda. Hal ini tergantung dari penyebabnya.
Inflasi terbagi atas:
a.
|
Menurut tingkat keparahan atau laju
inflasi, meliputi:
|
||||||||
b.
|
Menurut penyebab awal inflasi
|
||||||||
c.
|
Berdasarkan Asal Inflasi
|
||||||||
|
Dampak
Inflasi
Inflasi memiliki dampak positif dan juga
dampak negatif.
1. Dampak positif:
a.
Peredaran / perputaran barang lebih cepat.
b.
Produksi barang-barang bertambah, karena keuntungan pengusaha bertambah.
c. Kesempatan kerja
bertambah, karena terjadi tambahan investasi.
d. Pendapatan nominal
bertambah, tetapi riil berkurang, karena kenaikanpendapatan kecil.
2. Dampak Negatif:
a. Harga barang-barang
dan jasa naik.
b. Nilai dan
kepercayaan terhadap uang akan turun atau berkurang.
c. Menimbulkan tindakan
spekulasi.
d. Banyak proyek pembangunan
macet atau terlantar.
e. Kesadaran menabung
masyarakat berkurang.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/httptwentytwopm-wordpress-com
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/httptwentytwopm-wordpress-com
https://galihpangestu14.wordpress.com/2011/03/23/dampak-inflasi-terhadap-perekonomian-indonesia/
http://ekonomisku.blogspot.co.id/2013/11/jenis-jenis-pengangguran.html
No comments:
Post a Comment