Gunadarma University

Tuesday, March 22, 2016

STRATEGI DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA



STRATEGI PEMBANGUNAN
Strategi Pembangunan merupakan suatu cara untuk mencapai Visi dan Misi yang telah dirumuskan dalam bentuk strategi sehingga dapat meningkatan kinerja. Kinerja sangat dipengaruhi oleh bagaimana suatu organisasi (pemerintah) menerima kesuksesan atau mengalami kegagalan dari suatu misi organisasi pemerintah. Faktor-faktor keberhasilan berfungsi untuk lebih memfokuskan strategi dalam rangka mencapai tujuan dan misi organisasi pemerintah secara sinergis dan efisien. Untuk merumuskan strategi maka dibutuhkan analisis lingkungan strategis.

MACAM-MACAM STRATEGI PEMBANGUNAN
Dalam mempelajari perekonomian suatu Negara, salah satu konsep yang penting untuk diperhatikan yaitu mengetahui strategi pembangunan ekonomi. menurut Suroso (1993) strategi pembangunan ekonomi diberi batasan sebagai suatu tindakan pemilihan atas factor–factor (variable) yang akan dijadikan factor/variabel utama yang menjadi penentu jalannya  proses pertumbuhan. adapun beberapa strategi pembangunan ekonomi yaitu :
1.                  Strategi Pertumbuhan
Adapun inti dari konsep strategi yang pertama ini adalah :
  • Strategi pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal, serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah dan memusat, sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.
  • Selanjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat ke bawah (trickle–down–effect ) pendistribusian kembali.
  • Jika terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan hal tersebut merupakan syarat terciptanya pertumbuhan ekonomi.
  • Kritik paling keras dari strategi yang pertama ini adalah bahwa pada kenyataan yang terjadi adalah ketimpangan yang semakin tajam.
2.                  Strategi Dengan Pembangunan Pemerataan
Inti dari konsep strategi ini adalah dengan ditekankannya peningkatan pembangunan melalui teknik sosial engineering, seperti halnya melalui penyusunan perencanaan induk, dan paket program terpadu.
3.                 Strategi Ketergantungan
Tidak sempurnanya konsep strategi pertama dan kedua mendorong para ahli ekonomi mencari alternatif lain sehingga pada tahun 1965 muncul strategi pembangunan dengan nama strategi ketergantungan. Inti dari konsep strategi tergantungan adalah :
  • Kemiskinan di negara– negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan negara tersebut dari pihak / negara lainnya. oleh karena itu jika suatu  Negara ingin terbebas dari kemiskinan dan keterbelakangan ekonomi, Negara tersebut harus mengarahkan upaya pembangunan ekonominya pada usaha melepaskan diri dari ketergantungan dari pihak lain. langkah yang dapat ditempuh diantaranya adalah : meningkatkan produksi nasional yang disertai dengan peningkatan kemampuan dalam  bidang produksi, lebih mencintaiproduk nasional, dan sejenisnya.
  • Teori ketergantungan ini kemudian dikritik oleh Kothari dengan mengatakan “……. Teori ketergantungan tersebut memang cukup relevan namun sayangnya telah menjadi semacam dalih terhadap kenyataan dari kurangnya usaha untuk membangun masyarakat sendiri (Self Development). sebab selalu akan gampang sekali bagai kita untuk menumpahkan semua kesalahan pada pihak luar yang memeras, sementara  pemerasan yang terjadi di dalam lingkungan masyarakat kita sendiri dibiarkan saja …….” (Kothari dalam Ismid Hadad, 1980).
4.                              Strategi Yang Berwawasan Ruang
Strategi ini dikemukakan oleh Myrdall dan Hirschman, yang mengemukakan sebab–sebab kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah yang lebih kaya / maju. Menurut mereka kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah maju dikarenakan kemampuan / pengaruh menyetor dari kaya ke miskin (Spread Effects) lebih kecil daripada terjadnya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya (Back-wash-effects). Perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut adalah, bahwa Myrdall tidak percaya bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai, sedangkan Hirschman percaya, sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.
5.                              Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok
Sasaran dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal. Strategi ini selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun 1975, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada  pengangguran. Oleh karena itu sebaiknya usaha-usaha diarahkan pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan kebutuhan pokok dan sejenisnya.

PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Menurut Bintoro Tjokromidjojo, manfaat perencanaan pembangunan adalah :
1.               Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu persyaratan kegiatan, adanya  pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan  pembangunan.
2.                 Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaa yang akan dilalui.
3.               Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
4.                  Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas.
5.                  Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu  pengawasan dan evaluasi.
6.                  Penggunaan dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efisien dan efektif.
7.              Dengan perencanaan, perkembangan ekonom yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus menerus dapat ditingkatkan.
8.                  Dengan perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur.
Bagi Negara berkembang, perencanaan pembangunan ekonomi diarahkan untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, hal ini dilakukan dengan cara meningkatkan  pendapatan, tabungan dan investasi. Karena akumulasi capital mengalami kesulitan  berkaitan dengan jebakan kemiskinan yang tidak berujung pangkal, maka perlu adanya pembangunan yang berencana.

PERIODE PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Dalam sejarah perkembangannya, perencanaan pembangunan ekonomi Indonesia dibagi dalam beberapa periode, yakni:
Periode Orde Baru, dibagi dalam :
·         Periode 1945 – 1950
·         Periode 1951 – 1955
·         Periode 1956 – 1960
·         Periode 1961 – 1966
Periode Setelah Orde Baru dibagi dalam :
·         Periode 1966 s/d periode stabilisasi dan rehabilitasi
·         Periode Repelita I : 1969/70 – 1973/74
·         Periode Repelita II : 1974/75 – 1978/79
·         Periode Repelita III : 1979/80 –1983/84
·         Periode Repelita IV : 1984/85 –1988/89
·         Periode Repelita V : 1989/90 – 1993/94

No comments:

Post a Comment